PUPUK D.I.GROW

Minggu, 02 Oktober 2016

TEMPAT WISATA LOMBOK

1. Gunung Rinjani

 Gunung Rinjani adalah ikon wisata sekaligus tempat wisata di Lombok yang paling terkenal. Dengan ketinggian lebih dari 3,700 meter, Gunung Rinjani adalah gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia. Bagi penganut agama Hindu, Gunung Rinjani mempunyai nilai spiritual tersendiri karena dianggap merupakan tempat tinggal dari pada dewa.

Wisata favorit di Gunung Rinjani adalah pendakian. Gunung Rinjani dianggap sebagai gunung dengan pemandangan terindah di Asia, sehingga banyak orang yang mendaki gunung ini untuk dapat menikmati pemandangan yang tiada duanya. Untuk dapat mencapai puncak Gunung Rinjani, Anda akan membutuhkan waktu beberapa hari, oleh karena itu persiapkanlah dengan matang segala kebutuhan Anda.


2. Pura Batu Bolong


Pura Batu Bolong terletak di daerah Senggigi, Lombok. Pura Batu Bolong berada di atas sebuah batu karang berwarna hitam yang menjorok ke arah laut. Di bagian tengah batu karang ini terdapat sebuah lubang, sehingga pura ini dinamakan Pura Batu Bolong. Seperti pura-pura pada umumnya di Bali, untuk dapat memasuki Pura Batu Bolong, Anda harus menggunakan kain berwarna kuning di pinggang. Pura Batu Bolong mempunyai latar belakang pemandangan Gunung Agung dan Selat Lombok, sehingga sangat indah sekali untuk berfoto-foto, terutama pada saat matahari tenggelam.


3. Pantai Senggigi


Pantai Senggigi adalah salah satu tempat wisata di Lombok yang paling ramai dikunjungi wisatawan. Berlokasi di bagian barat Pulau Lombok, Pantai Senggigi mempunyai suasana yang mirip dengan Pantai Kuta di Bali, namun mempunyai ombak yang tenang sehingga sangat cocok untuk kegiatan berenang dan snorkeling. Mempunyai garis pantai yang panjang, pantai ini akan memanjakan Anda dengan keindahan pasir pantai dan air laut yang jernih. Karena merupakan salah satu tempat wisata di Lombok yang paling terkenal, Pantai Senggigi mempunyai fasilitas penunjang wisata seperti restoran, hotel, bar, sarana transportasi, penjual pulsa, dan lain-lain yang sangat lengkap.


4. Taman Narmada


Taman Narmada berlokasi di Desa Lembuak, sekitar 10 KM di sebelah timur kota Mataram. Taman seluas kurang lebih 2 hektar ini dibangun oleh Raja Mataram Lombok pada tahun 1727. Dulunya, taman ini digunakan sebagai tempat istirahat dan tempat upacara, sekarang taman ini telah beralih fungsi menjadi sebuah tempat wisata. Hal unik dari Taman Narmada adalah, desain taman ini merupakan replika mini dari Gunung Rinjani, selain itu terdapat juga sumber mata air dari Gunung Rinjani yang dipercaya dapat membuat Anda awet muda bila Anda membasuh muka dan meminum air tersebut.


5. Air Terjun Sendang Gile


Berlokasi di Lombok Utara, Air Terjun Sendang Gile berjarak sekitar 60 KM atau 3 jam perjalanan dari kota Mataram. Berada di kawasan Desa Senaru, Air Terjun Sendang Gile adalah pintu masuk awal pendakian Gunung Rinjani. Karena memiliki sumber air yang sama dengan air di Taman Narmada, air di Air Terjun Sendang Gile juga dipercaya dapat membuat Anda awet muda bila Anda gunakan untuk mandi atau membasuh muka. Untuk dapat menikmati air awet muda di Air Terjun Sendang Gile, Anda harus menaiki sekitar 200 anak tangga terlebih dahulu.



6. Danau Segara Anak

Danau Segara Anak merupakan salah satu tempat wisata di Lombok yang wajib dikunjungi, terutama bagi para pecinta wisata alam. Berlokasi di kawah Gunung Rinjani, Danau Segara Anak sampai sekarang masih diyakini sebagai bagian dari laut yang terpecah ke atas sebuah pulau. Hal ini dikarenakan warna air danau ini yang berwarna biru, persis sama seperti warna air laut.

Biasanya apabila Anda mengambil paket mendaki Gunung Rinjani bersama dengan biro perjalanan, Anda juga akan dibawa menuju Danau Segara Anak dan bermalam di pinggir danau. Kegiatan utama di danau ini adalah memancing, oleh karena itu jangan lupa membawa alat pancing Anda. Untuk dapat mencapai lokasi Danau Segara Anak, Anda harus berjalan kaki selama kurang lebih 9 jam dari titik akhir jalur yang dapat dilalui kendaraan bermotor, melelahkan namun tidak akan mengecewakan.



7. Gili Trawangan

Gili Trawangan adalah pulau terbesar dari kelompok pulau tiga gili. Gili Trawangan juga merupakan pulau yang paling ramai dikunjungi di antara 3 pulau gili yang ada. Pulau ini mulai terkenal sejak tahun 1980 pada saat sekelompok backpacker menemukan pulau indah ini. Di pulau ini tidak ada kendaraan bermotor, sehingga untuk dapat menjelajah pulau ini, Anda dapat menggunakan sepeda yang banyak disewakan di pulau ini. Kegiatan wisata yang paling favorit di Gili Trawangan adalah wisata menyelam, snorkeling, selancar, dan yoga.



8. Pantai Kuta Lombok

Pantai Kuta tidak hanya ada di Bali, melainkan juga ada di Lombok. Berada di Desa Kuta, sekitar 56 KM dari kota Mataram, Lombok, Pantai Kuta Lombok mempunyai pasir yang sehalus merica, oleh karena itu banyak penduduk setempat yang menyebut pantai ini sebagai pantai merica. Pantai Kuta Lombok adalah salah satu tempat wisata di Lombok yang paling indah, bahkan juga salah satu yang terindah di Indonesia karena masih jarang dijamah oleh gangguan manusia. Wisata utama di pantai ini adalah selancar karena ombaknya yang merupakan salah satu yang terbaik di dunia. Wisata lain yang dapat dilakukan di Pantai Kuta Lombok di antaranya: memancing, menyelam, snorkeling, berkuda, dan lain-lain.



9. Pantai Sire


Pantai Sire yang ada di Lombok Utara berjarak kurang lebih 35 KM dari kota Mataram. Pantai Sire adalah tempat wisata di Lombok yang layak dikunjungi karena keindahan yang ditawarkannya. Bila cuaca sedang cerah, Anda dapat melihat Gunung Rinjani dari pantai ini. Dengan garis pantai hampir 4 KM, Pantai Sire menawarkan aktifitas wisata yang cukup beragam seperti berenang, snorkeling, bermain kano, sampai dengan memancing. Bila Anda tidak membawa peralatan wisata untuk kegiatan tersebut, tidak perlu kuatir karena di pinggir Pantai Sire banyak terdapat penyewaan alat-alat penunjang wisata.



10. Hutan Monyet Pusuk


Hutan Monyet Pusuk merupakan bagian dari kawasan Gunung Rinjani, Lombok. Hutan Monyet Pusuk terletak di puncak Gunung Rinjani dan merupakan habitat dari ratusan monyet. Dalam perjalanan di sekitar Hutan Monyet Pusuk, berhati-hatilah bila berkendara, karena sering kali monyet-monyet ini bermain di tengah jalan. Hutan Monyet Pusuk biasanya menjadi tempat istirahat sekaligus tempat wisata bagi wisatawan yang sedang menuju Air Terjun Sendang Gile. Bila Anda membawa makanan, monyet-monyet ini akan berusaha mengambilnya dari Anda, jangan melawan monyet-monyet ini karena mereka bisa saja marah.

Senin, 26 September 2016

BIAR TAHU NIH SISTEM FULL DAY SCHOOL DI JEPANG

Jepang merupakan salah satu negara maju yang menerapkan full day school. Baru-baru ini juga Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mujahir Effendy, ikut menggagas konsep full day school di Indonesia. Banyak pro dan kontra yang terjadi dengan gagasan tersebut. Lalu seperti apakah full day school di negara maju seperti Jepang?


Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan di Jepang mirip dengan Indonesia, dikelompokkan dari Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang disebut sebagai Compulsory Education, yaitu para siswa tidak dibebani oleh ujian kenaikan kelas. Sedangkan untuk Sekolah Menengah Atas (SMA), dikelompokkan sebagai Educational Board, dimana setiap siswa yang sudah lulus SMP diharuskan mengikuti ujian tes masuk ke SMA yang dipilihnya.





Waktu Sekolah
Setiap kelas biasanya memiliki rata-rata 40-45 siswa. Para siswa di Jepang sendiri menghabiskan 240 hari setahun disekolah, yang juga diisi oleh kegiatan untuk festival tahunan sekolah dan acara-acara seperti Hari Kebudayaan, Hari Olahraga, dan wisata sekolah. Tentunya mereka menghabiskan lebih banyak waktu di kelas. Selain itu siswa di Jepang juga turut menghadiri sekolah pada hari Sabtu.
Waktu masuk sekolah di Jepang sendiri adalah jam 8.30 pagi, hingga waktu makan siang yang diberi waktu 50 menit. Setelah itu mereka melanjutkan kelas hingga 5-6 jam. Bahkan kebanyakan siswa Jepang dalam kegiatan nyatanya adalah mengikuti kegiatan sekolah di enam periode pelajaran, lalu mengikuti kegiatan ekstrakulikuler selama 3 jam atau lebih, menghabiskan waktu 2 jam untuk pulang, akhirnya tidur pada waktu 11 atau 12 malam ‘jika beruntung’.

Pelajaran Sekolah
Siswa Sekolah Dasar biasanya belajar Bahasa Jepang, pelajaran lingkungan hidup, musik, menggambar dan kerajinan tangan, ilmu sains, ilmu sosial, aritmatika, homemaking, dan pendidikan jasmani. Siswa SMP belajar bahasa Jepang, ilmu sosial, matematika, ilmu sains, musik, kesehatan, pendidikan jasmani, seni industri, homemaking, dan bahasa asing. Sedangkan untuk SMA, biasanya mereka lebih kepada sistem penjurusan karena akan masuk ke universitas. Selain itu Dewan Pendidikan Osaka pun juga menyediakan kelas tambahan bagi siswa yang kurang memahami bahasa Jepang


Ujian dan Kartu Laporan
Pada SMA terdapat 5 tes berkala dalam satu tahun, dan dilakukan dalam waktu 3-5 hari. Namun ada beberapa sekolah yang memberikan ujian dan memperbolehkan siswanya membawa pulang ujian tersebut atau ujian evaluasi. Sedangkan kartu laporan (tsuuchihyou) merupakan kendali siswa dalam kehadiran, absensi dan lain-lain.








Ekstrakulikuler
Kegiatan ekskul di sekolah biasanya terdiri dari ekskul olahraga dan ekskul kebudayaan, dan kegiatan ekstrakulikuler ini biasa disebut “Houkago”. Kegiatan ekskul sendiri berlangsung setiap hari setelah sekolah. Bahkan kegiatan ekskul juga dilakukan saat liburan sekolah. Bahkan biasanya kegiatan ekskul ini berlangsung 6 atau 7 hari per minggu, 3 jam pada hari sekolah, dan 4-6 jam pada akhir pekan. Selain itu ekskul olahraga juga melakukan kegiatan selama 8 jam saat musim panas





.
Kebiasaan Siswa saat Jam Pulang di Jepang
Siswa-siswi di Jepang selalu bergotong royong menjaga kebersihan kelas. Biasanya setiap jam pulang seluruh siswa bergotong royong menyapu, mengelap kaca, mengepel lantai, dan mengatur meja serta kursi hingga rapi.
Menjadi siswa di Jepang memang sangatlah menantang dan sibuk. Tapi siapa sangka hal ini pun menjadi ciri khas orang Jepang yang terkenal dengan kedisiplinannya dan tepat waktu. Meskipun di Indonesia sendiri masih terjadi pro dan kontra, namun ada baiknya kita melihat dulu hasil yang didapat dari full day school di Jepang salah satu negara maju di dunia. Tenang saja… kalian masih bisa hangout dengan teman-teman kalian kok, dan semoga saja sistem pendidikan Indonesia juga semakin membaik seperti negara maju lainnya.

Seperti diketahui apabila Mendikbud Muhadjir Effendy belum lama ini memberikan statment dengan akan diadakannya sistem terbaru untuk sekolah, yaitu sekolah seharian penuh atau ‘Full day school’, dari pengakuan sang menteri apabila alasan kenapa harus diadakan sekolah selama 12 jam penuh ini di karenakan yang tidak belajar penuh selalu ditinggal oleh orang tua dan ia berharap anak akan pulang sore bersama orang tuanya.
Sistem pendidikan Full Day School ini pun diharapkan bisa mengurangi kegiatan siswa yang tidak bermanfaat semisdal tawuran, bermain, dan lainnya. Walaupun sampai sekarang ini sistem terbaru tersebut masih sekedar wacana, banyak netizen yang langsung memprotes usulan menteri baru ini dengan membuat petisi online di laman Change.org.

Namun, tahukah Anda jika ternyata ada tujuh negara yang sudah lama menerapkan sistem pendidikan belajar penuh ini, termasuk negara maju Amerika Setikat. Inilah penjelasannya :
1. Singapura
Untuk tingkat SD siswa bersekolah mulai jam 07.30 sampai 13.00, untuk tingkat SMP dan SMA berangkat mulai jam 07.30 sampai jam 16.00, malah ada yang pulang sampai jam 18.00 apabila ada ekstrakulikuler.
2. Korea Selatan
Korea Selatan menerapkan jam berangkat sekolah mulai jam 08.00 sampai 13.00 untuk SD, untuk SMP jam 08.00 – 16.30 dan untuk SMA pulang bisa sampai jam 21.00.
3. China
Anak SD berangkat sekolah mulai jam  06.30 sampai 15.00, tingkat SMP mulai jam 06.30 sampai jam 17.00 dan SMA 06.30 sampai jam 22.00.
4. Jepang
Jepang memang telah menerapkan sistem ini sampai sekarang, dimana anak sekolah akan pulang sore hari seperti untuk tingkat SD pulang jam 13.00, SMP pulang jam 15.30 dan SMA pulang jam 19.00.
5. Inggris
Untuk anak SD sekolah jam 09.00 sampai 15.00, untuk sekolah usia 9-13 tahun belajar 08.40 sampai 15.30 dan usia 13-16 akan belajar sampai jam 15.15.
6. Amerika Serikat
Untuk anak SD mulai jam 08.40 sampai 15.15, SMP mulai jam 07.50 sampai 14.50 dan SMA mulai masuk jam 08.15 sampai jam 15.15.

7. Taiwan
Untuk anak SD muali sekolah jam 08.00 sampai 15.30, SMP pulang jam 17.00 dan untuk SMA pulang sekolah jam 19.50.

sumber : anibee berita
Foto: Google image, akibanation

Kamis, 22 September 2016

HARI TANI NASIONAL KE-56


BERI MASUKAN: Bupati HM Suhaili FT (membelakangi kamera) saat memberi masukan mengenai tata letak panggung acara Hari Tani Nasional di Praya, kemarin (21/9).
PRAYA – Kabupaten Lombok Tengah kembali kecipratan menjadi tuan rumah acara nasional.
Setelah sempat menjadi tuan rumah Majelis Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVI, bulan September nanti kabupaten ini kembali menjadi tuan rumah Hari Tani Nasional (HTN) ke 56. ‘’Lombok Tengah akan kembali menjadi tuan rumah Hari Tani Nasional,’’ kata Asisten I Setda Lombok Tengah, HL Mohamad Amin, kemarin (25/8).
Dia mengaku, kegiatan ini akan dipusatkan di lapangan bundar Praya. Kegiatannya akan dilangsung pada tanggal 23-25 September. Beberapa rencana kegiatan akan dilakukan, seperti Festival Tani Nusantara.
Festival ini rencananya akan dihadiri perwakilan 2 ribu petani di seluruh nusantara dari masing-masing daerah. Kemudian tamu kehormatan Kepala Bulog Indonesia dan beberapa tamu penting lainnya. ‘’Jadi kegiatan ini akan dilangsung selama tiga hari di lapangan bundar,’’ papar Amin.
Dalam even ini, tambah Amin, kemungkinan akan dimeriahkan grup band Slank dan Geisha. Rencananya, kehadiran kedua band papan atas ini akan manggung di penghujun acara. ‘’Rencanya Slank dan Geisha akan hadir. Ini masih dikoordinasikan panitia,’’ tambahnya.
Amin mengimbau, masyarakat Lombok Tengah bisa menjadi tuan rumah yang baik dalam acara ini. (cr-ap)
sumber: radar lombok

PRAYA – Acara puncak Hari Tani Nasional siap digelar di Jumat-Minggu, besok di Lapangan Bundar Praya, Lombok Tengah (Loteng),. Kegiatan itu, akan diisi oleh sejumlah musisi papan atas nasional diantaranya Slank, Iwan Fals, Geisha, Siti KDI dan lainnya.
“Alhamdulillah, sederetan artis itu sudah siap menggoyangkan Gumi Tatas Tuhu Trasna,” kata Bupati HM Suhaili FT, kemarin (21/9) saat memimpin rapat persiapan di pendopo bupati.
Yang tidak kalah pentingnya, kata Suhaili kedatangan petinggi Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), sekaligus pendiri Partai Gerindra yaitu, Prabowo Subianto. Untuk itulah, seluruh keperluan yang ada, baik fisik maupun non fisik harus disiapkan.
Khususnya, lanjut Suhaili menyangkut tata letak panggung di lapangan bundar. Ia ingin, sosok Prabowo bisa dilihat langsung oleh kerumuhan warga Loteng khususnya, dan tamu undangan dari seluruh Indonesia. “Tolong para SKPD secara pribadi maupun kelembagaan, ikut memeriahkan,” serunya.
Caranya, kata Suhaili dengan mengundang seluruh komponen masyarakat, baik unsur aparatur desa, para petani, nelayan maupun pengerajin. “Untuk band pembuka Slank dan Iwan Fals, saya sudah siapkan. Jadi, panitia pusat jangan khawatir,” katanya.
Pementasan sederetan artis itu sendiri, sudah dijadwalkan panitia pusat dan daerah. Pembukaan Hari Tani Nasional pada Jumat, besok direncanakan dimeriahkan oleh Siti KDI dan artis dangdut lainnya.
Dilanjutkan, Sabtu oleh band Geisha. Lalu, Minggu dengan menampilkan band Slank. “Alhamdulillah, kita diberikan tambahan waktu untuk Senin, dengan penampilan Iwan Fals,” kata Suhaili.
Acara puncak, tambah Suhaili dihadiri Prabowo Subianto pada Sabtu, ditandai dengan pelaksanaan panen raya di Desa Puyung, Jonggat. “Kita akan menyambut beliau di lapangan bundar, dengan arak-arakan gendang beleq, tokoh adat dan budayawan Sasak,” ujar orang nomor satu di Loteng tersebut.
Seluruh rangkaian kegiatan itu, kata Suhaili bertepatan dengan hari ulang tahun Loteng ke-71, yang jatuh pada 15 Oktober mendatang. Rangkaian kegiatan berskala nasional dan lokal lainnya, sudah disiapkan, tinggal pelaksanaan saja. “Mari datang dan meriahkan,” serunya.(dss/r3)
sumber: lombokpost

Selasa, 20 September 2016

DIJUAL TANAH DAN BANGUNAN

Rumah sekaligus tempat usaha, kolam 5 buah dan kandang ayam kampung dan petelur siap pakai..
Rp 1.500
Praya, Nusa Tenggara Barat, Indonesia
tinggal tempati siap untuk tempat bisnis. bebas dari ikatan Bank atau hutang apapun. dijual karena butuh uang. surat atas nama sendiri dan siap balik nama kami tanggung. lokasi sangat strategis, perbatasan lombok tengah dan lombok barat. praya 15 menit, mataram 20 menit. Foto saat kondisi sedang panen ikan. tanah milik sendiri luas +29 are. silahkan hub 081916020666 atau 081339756575. an I Gusti Gde Rumbawa
buka harga 1,5 milyar nego










POLA TANAM PADI SRI

KONSEP DAN PRINSIP SRI
SRI, kependekan dari System of Rice Intensification adalah salah satu inovasi metode budidaya padi yang diperkenalkan pada tahun 1983 di Madagaskar oleh pastor sekaligus agrikulturis asal Perancis, Fr. Henri de Laulanie, yang telah bertugas di Madagaskar sejak 1961. Awalnya SRI adalah singkatan dari "Systeme de Riziculture Intensive" dan pertama kali muncul di jurnal Tropicultura tahun 1993. Di Madagaskar, hasil metode SRI sangat memuaskan dimana pada beberapa tanah tidak subur dengan produksi normalnya 2 ton/ha, petani yang menggunakan SRI memperoleh hasil panen lebih dari 8 ton/ha, beberapa petani memperoleh 10 – 15 ton/ha, bahkan ada yang mencapai 20 ton/ha. Metode SRI minimal menghasilkan panen dua kali lipat dibandingkan metode yang biasa dipakai petani.
Tahun 1990 dibentuk Association Tefy Saina (ATS), sebuah LSM Malagasy untuk memperkenalkan SRI. Empat tahun kemudian, Cornell International Institution for Food, Agriculture and Development (CIIFAD), mulai bekerja sama dengan Tefy Saina untuk memperkenalkan SRI di sekitar Ranomafana National Park di Madagaskar Timur, didukung oleh US Agency for International Development. Saat itu, SRI hanya dikenal setempat dan penyebarannya terbatas. Sejak akhir 1990-an, SRI mulai mendunia berkat Prof. Norman Uphoff, mantan direktur CIIFAD.
Tahun 1997, Dr. Norman Uphoff memberikan presentasi SRI di Bogor, Indonesia; untuk pertama kalinya SRI dipresentasikan di luar Madagaskar. Tahun 1999, untuk pertama kalinya SRI diuji di luar Madagaskar yaitu di China dan Indonesia. Pengujian SRI di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Penelitian Tanaman Padi (Indonesian Agency for Agricultural Research and Development/IAARD) di pusat penelitiannya di Sukamandi, jawa Barat. Hasil pengujian diperoleh bahwa, panen dengan metode SRI sebesar 6,2 ton/ha sedangkan hasil dari petak control sebesar 4,1 ton/ha, sehingga ada peningkatan hasil sebesar 66,12 persen. Sejak itu, SRI diuji coba di lebih dari 25 negara dengan hasil panen berkisar 7 – 10 ton/ha.
Prinsip budidaya padi dengan metode SRI, antara lain:
1. Tanam bibit muda berusia antara 7 – 12 hari setelah semai (HSS) ketika bibit masih berdaun 2 (dua) helai.
Penggunaan bibit muda berkaitan dengan bahwa penggunaan bibit padi yang berumur 5 – 15 HSS menghasilkan pertumbuhan tanaman lebih cepat karena daya jelajah akar lebih jauh sehingga perkembangan akar menjadi maksimal pada akhirnya kebutuhan nutrisi tanaman tercukupi. Selain itu, penggunaan bibit berumur 10 hari, akan menghasilkan jumlah anakan maksimal 30 – 50 batang dalam setiap rumpunnya.
2. Tanam tunggal atau tanam bibit satu lubang satu bibit.
Penggunaan satu bibit per lubang tanam bermanfaat untuk mengurangi kompetisi serta meningkatkan potensi anakan produktif per rumpun.
3. Jarak tanam lebar.
Jarak tanam yang lebar dengan lebar, yaitu: 25 x 25 cm, 30 x 30 cm, 40 x 40 cm atau bahkan lebih. Penggunaan jarak tanam lebar bertujuan untuk meningkatkan jumlah anakan produktif. Penggunaan jarak tanam yang cukup lebar didasarkan pada kebutuhan makanan bagi tanaman, mendorong pertumbuhan akar secara maksimal, dan memaksimalkan sinar matahari yang masuk secara optimal. Selain itu, dengan menggunakan jarak tanam yang cukup, tanaman dapat tumbuh berkembang dengan baik dan menghasilkan produksi secara baik pula.
4. Pindah tanam harus segera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati-hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal.
5. Sistem pengairan intermitten atau sistem pengairan berselang.
Pengairan teknik berselang, yaitu air di areal pertanaman diatur pada kondisi tergenang dan kering secara bergantian dalam periode tertentu, dimana pemberian air maksimum 2 cm (macak-macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai pecah. Padi merupakan tanaman tumbuh optimal pada tanah yang lembab dan becek sebagai syarat tumbuh. Untuk itu, tanaman padi sebenarnya tidak perlu air yang melimpah (penggenangan), namun juga tidak dalam situasi tanah kering. Dengan pengaturan air yang baik, akan terjaga aerasi tanah yang baik pula dimana aerasi yang baik adalah syarat tumbuh yang baik bagi tanaman padi. Apabila sawah selalu digenangi air maka aerasi (siklus udara dalam tanah) tidak masimal sehingga tanah menjadi asam.
6. Penyiangan sejak awal sekitar umur 10 hari dan diulang 2 - 3 kali dengan interval 10 hari.
7. Penggunaan pupuk organik dan pestisida organik.
Sedangkan keunggulan dari metode SRI, antara lain: (1) Dengan sistem pengairan berselang, pemakaian air dapat dihemat hingga 50 persen. Selama pertumbuhan dari mulai tanam sampai panen pemberian air maksimum 2 cm paling baik kondisi macak-macak sekitar 5 mm dan terdapat periode pengeringan sampai tanah retak (irigasi terputus). (2) Tanam bibit muda mampu mengurangi stres tanaman saat di pindahtanam. (3) Hemat biaya, karena hanya membutuhkan benih sebanyak 5 kg/ha, tidak membutuhkan biaya pencabutan bibit, tidak membutuhkan biaya pindah bibit, meminimalkan tenaga tanam, dan lain-lain. (4) Hemat waktu, ditanam pada saat bibit berumur muda yaitu 7 - 12 hari setelah semai sehingga waktu panen akan lebih awal. (5) Produksi meningkat, bahkan di beberapa tempat mampu mencapai 11 ton/ha atau bahkan lebih. (6) Ramah lingkungan, secara bertahap penggunaan pupuk kimia akan dikurangi dan digantikan dengan mempergunakan pupuk organik (kompos, kandang dan MOL), begitu juga penggunaan pestisida.

TEKNIK BUDIDAYA SRI
Penyiapan dan Pengolahan Lahan
Proses awal pengolahan lahan adalah dengan dibajak untuk membalikkan tanah dan memecah tanah menjadi bongkahan-bongkahan juga menghancurkan gulma setelah sebelumnya lahan digenangi air selama beberapa hari agar tanahnya menjadi lunak. Setelah pembajakan pertama lahan sawah dibiarkan tergenang beberapa hari dan kemudian dilakukan pembajakan kedua. Kedalaman dari pelumpuran lahan turut menentukan pertumbuhan tanaman dan sebaiknya kedalaman pelumpuran tersebut setidaknya mencapai 30 cm. Selain itu juga dilakukan perbaikan pematang sawah agar lahan sawah tidak bocor dan tidak ditumbuhi tanaman liar dan untuk menghindari tikus bersarang di pematang sawah.
Pupuk organik (kompos/kandang) sebagai pupuk dasar dapat ditebarkan sebelum pekerjaan penggaruan sehingga pada saat digaru pupuk organik (kompos/kandang) dapat bercampur dengan tanah sawah atau juga dapat ditebar setelah proses pembajakan, sehingga pupuk organik (kompos/kandang) dapat tercampur dengan tanah sawah secara merata dan tidak terbuang terbawa aliran air. Penggaruan selain untuk makin memperhalus butiran tanah sehingga menjadi lumpur juga sekaligus bertujuan untuk meratakan lahan.
Jumlah penggunaan pupuk organik sebagai pupuk dasar yang ideal adalah sebanyak 1 kg untuk setiap 1 m2 luas lahan atau sebanyak 10 ton per hektar. Hal ini berkaitan bahwa kebutuhan pupuk organik pertama setelah menggunakan sistem konvensional adalah 10 ton per hektar dan dapat diberikan sampai 2 musim taman. Setelah kelihatan kondisi tanah membaik maka pupuk organik dapat berkurang disesuaikan dengan kebutuhan.
Perataan lahan merupakan proses yang sangat penting karena lahan harus benar-benar rata dan datar sehingga akan memudahkan dalam pengaturan air nantinya sesuai dengan keperluan. Selanjutnya area penanaman padi parit keliling dan melintang petak atau dibuat dalam baris-baris atau petakan yang dipisahkan dengan jalur pengairan/parit dengan lebar petakan sekitar 2 m untuk memudahkan dan meratakan rembesan air ke seluruh area tanaman padi dan membuang kelebihan air. Dapat juga letak dan jumlah parit pembuang disesuaikan dengan bentuk dan ukuran petak, serta dimensi saluran irigasi.

Persiapan Benih
Untuk mendapatkan benih yang bermutu baik atau bernas, harus terlebih dahulu diadakan pengujian benih. Pengujian benih dilakukan dengan cara penyeleksian menggunakan larutan air garam dengan langkah sebagai berikut:
1. Masukkan air bersih ke dalam ember/panci, kemudian berikan garam dan aduk sampai larut.
2. Masukkan telur ayam/itik/bebek yang mentah ke dalam larutan garam ini. Jika telur belum mengapung maka perlu penambahan garam kembali. Pemberian garam dianggap cukup apabila posisi telur mengapung pada permukaan larutan garam karena berat jenisnya menjadi lebih rendah daripada air garam.
3. Masukkan benih padi yang akan diuji ke dalam ember/panci yang berisi larutan garam. Aduk benih padi selama kira-kira satu menit.
4. Pisahkan benih yang mengambang dengan yang tenggelam. Benih yang tenggelam adalah benih yang bermutu baik atau bernas.
5. Benih yang baik atau bernas ini, kemudian dicuci dengan air biasa sampai bersih. Dengan indikasi bila digigit, benih sudah tidak terasa garam.
Benih yang telah diuji tersebut, kemudian direndam dengan menggunakan air biasa. Perendaman ini bertujuan untuk melunakkan sekam gabah sehingga dapat mempercepat benih untuk berkecambah. Perendaman dilakukan selama 24 sampai 48 jam.
Benih yang telah direndam kemudian diangkat dan dimasukkan ke dalam karung yang berpori-pori atau wadah tertentu dengan tujuan untuk memberikan udara masuk ke dalam benih padi, dan kemudian disimpan di tempatyang lembab. Penganginan dilakukan selama 24 jam.

Persemaian Benih
Persemaian dengan metode SRI dapat dilakukan dengan dua cara yaitu persemaian pada lahan dan persemaian dengan media tempat. Persemaian pada lahan adalah persemaian yang langsung dilakukan di lahan pertanian, seperti pada sistem konvensional. Sedangkan persemaian dengan media tempat yaitu persemaian yang menggunakan wadah berupa kotak/besek/wonca/pipiti yang ditempatkan di areal terbuka untuk mendapatkan sinar matahari.
Pembuatan media persemaian dengan penggunaan wadah ini dimaksudkan untuk memudahkan pengangkutan dan penyeleksian benih. Untuk lahan seluas satu hektar dibutuhkan wadah persemaian dengan ukuran 20 cm x 20 cm sebanyak 400 – 500 buah. Kotak/besek/wonca/pipiti bisa juga diganti dengan wadah lain seperti pelepah pisang atau belahan buluh bambu. Pembuatan media persemaian dengan menggunakan wadah dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencampur tanah dengan pupuk organik dengan perbandingan 1:1.
2. Sebelum wadah tempat pembibitan diisi dengan tanah yang sudah dicampur dengan pupuk organik, terlebih dahulu dilapisi dengan daun pisang atau plastik dengan tujuan untuk mempermudah pencabutan dan menjaga kelembaban tanah, kemudian tanah dimasukkan dan disiram dengan air sehingga tanah menjadi lembab.
3. Tebarkan benih ke dalam wadah. Jumlah benih per wadah antara 300 – 350 biji.
4. Setelah benih ditabur, kemudian tutup benih dengan arang sekam sampai rata menutupi benih.
5. Persemaian dapat diletakkan pada tempat-tempat tertentu yang aman dari gangguan ayam atau binatang lain.
6. Selama masa persemaian, lakukan penyiraman setiap pagi dan sore apabila tidak turun hujan agar media tetap lembab dan tanaman tetap segar.
Pada pembuatan media persemaian pada lahan, tanah untuk penyemaian tidak menggunakan tanah sawah tetapi menggunakan tanah darat yang gembur yang dicampur dengan pupuk organik/kompos dengan perbandingan 2:1 atau 1:1 dan dapat juga ditambah abu bakar agar medianya semakin gembur sehingga benih mudah diambil dari penyemaian untuk menghindari putusnya akar. Luas area untuk penyemaian ideal adalah sekitar 20 m2 untuk setiap 5 kg benih.
Penyemaian yang dilakukan di sawah, tempat penyemaian dibuat menjadi berupa guludan dengan ketinggian tanah sekitar 15 cm, lebar sekitar 125 cm dan seluruh pinggirannya ditahan dengan papan, triplek atau batang pisang untuk mencegah erosi. Benih yang sudah ditebar kemudian ditutup lagi dengan lapisan tipis tanah atau kompos atau abu bakar untuk mempertahankan kelembabannya kemudian ditutup lagi dengan jerami atau daun kelapa untuk menghindari dimakan burung dan gangguan dari air hujan sampai tumbuh tunas dengan tinggi sekitar 1 cm.

Penanaman
Sebelum penanaman terlebih dahulu dilakukan penyaplakan dengan memakai caplak agar jarak tanam pada areal persawahan menjadi lurus dan rapi sehingga mudah untuk disiang. Caplak berfungsi sebagai penggaris dengan jarak tertentu. Variasi jarak tanam diantaranya: jarak tanam 25 x 25 cm, 30 x 30 cm, 35 x 35 cm, atau jarak tertentu lainnya. Penyaplakan dilakukan seeara memanjang dan melebar dimana setiap pertemuan garis dari hasil penggarisan dengan caplak adalah tempat untuk penanaman 1 bibit padi.
Bibit ditanam pada umur muda yaitu berumur 7 – 12 hari setelah semai (hss) atau ketika bibit masih berdaun 2 helai. Pengambilan bibit pada persemaian di lahan sawah dilakukan dengan hati-hati dengan cara diambil dengan media tanam (tanah) dengan ketebalan sekitar 10 cm. Pengambilan bibit pada persemaian tidak dianjurkan dengan cara dicabut/ditarik kemudian diikat dan ditumpuk. Kemudian kumpulan bibit tersebut ditempatkan dalam suatu wadah seperti pelepah pisang, potongan bambu atau lainnya untuk memudahkan memindahkan ke tempat penanaman. Pemindahan dan penanaman harus dilakukan secepat mungkin dalam waktu kurang dari 30 menit untuk menghindari trauma dan shok. Sedangkan bibit yang ditanam menggunakan wadah akan lebih mudah membawanya ke tempat penanaman.
Bibit padi ditanam tunggal atau satu bibit perlubang. Penanaman harus dangkal dengan kedalaman 1 – 1,5 cm serta bentuk perakaran saat penanaman horizontal seperti huruf L dengan kondisi tanah sawah saat penanaman tidak tergenang air.

Penyiangan
Penyiangan (gosrok/matun) dilakukan dengan mempergunakan alat penyiang seperti gasrok, landak atau rotary weeder atau dengan alat jenis apapun dengan tujuan untuk membasmi gulma dan sekaligus penggemburan tanah. Penyiangan dengan gasrok atau mempergunakan rotary weeder, selain dapat mencabut rumput, juga dapat menggemburkan tanah di celah-celah tanaman padi. Penggemburan tanah bertujuan agar tercipta kondisi aerob di dalam tanah yang dapat berpengaruh baik bagi akar-akar tanaman padi yang ada di dalam tanah.
Penyiangan dilakukan minimal 3 kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 10 hari setelah tanam (HST) dan selanjutnya penyiangan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 20 HST. Penyiangan ketiga pada umur 30 HST dan penyiangan keempat pada umur 40 HST.

Pemupukan
Pemupukan bertujuan untuk mempertahankan status hara dalam tanah, menyediakan dan menambahkan unsur hara secara seimbang bagi pertumbuhan atau perkembangan tanaman, serta meningkatkan produktivitas tanaman. Pemupukan untuk menambahkan unsur hara dapat dilakukan dengan penyemprotan pupuk organik cair (POC) atau dapat juga disebut dengan MOL (mikroorganisme lokal). Penyemprotan MOL tidak hanya memberikan tambahan unsur hara ke dalam tanah, tetapi juga menambahkan kelimpahan bakteri pengurai ke dalam tanah untuk mempercepat proses dekomposisi bahan organik dan mengurai hara yang komplek menjadi lebih sederhana agar lebih cepat diserap oleh tanaman. Selain itu, penyemprotan MOL sebainya di arahkan ke tanah bukan ke tanaman.
Konsentrasi larutan dalam penyemprotan MOL diharapkan jangan terlalu pekat untuk menghindari terjadinya proses dekomposisi yang berlebihan pada tanah yang mengakibatkan akan menguningnya tanaman untuk sementara karena unsur N yang ada dipergunakan oleh bakteri pengurai untuk aktivitasnya. Proses dekomposisi yang berlebihan juga akan terjadi bila menggunakan pupuk kandang atau daun-daunan segar secara langsung ke sawah tanpa proses pengkomposan terlebih dahulu sehingga tidak baik bila diaplikasikan pada sawah yang sudah ada tanaman padinya. Tetapi resiko penggunaan MOL atau POC yang berlebihan atau terlalu pekat tetap akan jauh lebih ringan daripada penggunaan bahan kimia.
Interval penyemprotan MOL dilakukan setiap 10 hari sekali, dimana penyemprotan MOL kaya kandungan N dapat dilakukan pada usia tanaman padi 10 – 40 hari setelah tanam (HST) tetapi penyemprotan MOL kaya N juga dapat dilakukan kapanpun apabila diperlukan pada kondisi padi terlihat mengalami kahat/kekurangan N dengan gejala daun menguning. Penyemprotan MOL yang kaya P dan K sebanyak 2 atau 3 kali saat tanaman padi sudah memasuki usia sekitar 60 HST untuk memperbaiki kualitas pengisian gabah dengan interval penyemprotan setiap 10 hari.
Sehingga, penyemprotan dengan MOL dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Penyemprotan I, dilakukan pada saat umur 10 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari daun gamal, rebung atau keong mas dengan dosis 20 liter/ha.
2. Penyemprotan II, dilakukan pada saat umur 20 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari daun gamal, rebung atau keong mas, dengan dosis 30 liter/ha.
3. Penyemprotan III, dilakukan pada saat umur 30 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari urine sapi, rebung atau keong mas, dengan dosis 30 liter/ha.
4. Penyemprotan IV, dilakukan pada saat umur 40 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari batang pisang, dengan dosis 30 liter/ha.
5. Penyemprotan V, dilakukan pada saat umur 50 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari serabut kelapa, dengan dosis 30 liter/ha.
6. Penyemprotan VI, dilakukan pada saat umur 60 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari buah-buahan, sayur-sayuran atau nasi dengan dosis 30 liter/ha.
7. Penyemprotan VI, dilakukan pada saat umur 70 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari buah-buahan, sayur-sayuran atau nasi, dengan dosis 30 liter/ha.
8. Penyemprotan VI, dilakukan pada saat umur 80 HST, dengan menggunakan MOL yang terbuat dari terasi, dengan dosis 30 liter/ha.

Pengelolaan Air
Pola pengaturan air dengan pendekatan teknologi SRI adalah dengan pengairan berselang atau intermitten. Pengairan berselang adalah pengaturan kondisi lahan dalam kondisi kering dan tergenang secara bergantian sesuai fase pertumbuhan tanaman dan kondisi lahan. Pengairan berselang dapat menghemat pemakaian air antara 15 – 30 persen tanpa menurunkan hasil panen.
Proses pengelolaan air dengan pengairan berselang dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Tanam bibit dalam kondisi sawah macak-macak (ketinggian genangan ± 0,5 cm).
2. Pergiliran air dilakukan selang 3 – 5 hari, tinggi genangan pada hari pertama maksimal 3 cm dan lahan sawah diairi lagi pada hari ke 5. Cara pengairan ini berlangsung sampai fase anakan maksimal.
3. Petakan sawah digenangi mulai dari kondisi macak-macak (0,5 cm) hingga tinggi genangan 3 cm secara terus-menerus mulai dari fase pembentukan malai/fase berbunga sampai pengisian biji.
4. Pada saat melakukan pemupukan atau penyemprotan MOL kondisi sawah tidak tergenang.
5. Sekitar 10 – 15 hari sebelum panen, sawah dikeringkan.
6. Pengecekan kondisi air dapat menggunakan alat sederhana yaitu pipa dari paralon yang sisi-sisinya dilubangi atau bahan lain yang ditanam ditanah. Petakan sawah diari apabila permukaan air berada pada pada kedalaman lebih dari -15.

Tabel 1. Teknik pengairan berselang.
Umur Tanaman (hst)Kondisi Tanaman dan Kondisi PengairanTinggi Genangan (cm)
0Saat pindah tanam kondisi macak-macak0 – 0,5
3 – 30Pergiliran air dengan selang 3 – 5 hari dari fase anakan aktif hingga anakan maksimum0 – 3
35 – 90Petak sawah digenangi secara terus menerus dari fase berbunga hingga pengisian biji0 – 3
10, 20, 30, 40, 50, 60, 70, 80Saat pemupukan kondisi sawah tidak tergenang/ macak-macak0 – 0,5
95 - 10510 – 15 hari sebelum panen lahan sawah dikeringkan0

Keunggulan dari pengairan berselang, antara lain: 1) Menghemat air irigasi sehingga areal yang dapat diairi menjadi lebih luas; 2) Memberi kesempatan kepada akar untuk mendapatkan udara sehingga dapat berkembang lebih dalam; 3) Mencegah timbulnya keracunan besi; 4) Mencegah penimbunan asam organik dan gas H2S yang menghambat perkembangan akar; 5) Mengaktifkan jasad renik mikroba yang bermanfaat; 6) Mengurangi kerebahan tanaman; 7) Mengurangi jumlah anakan yang tidak produktif (tidak menghasilkan malai dan gabah); 8) Menyeragamkan pemasakan gabah dan mempercepat waktu panen; 9) Memudahkan pembenaman pupuk ke dalam tanah (lapisan olah); dan 10) Memudahkan pengendalian hama keong mas, mengurangi penyebaran hama wereng coklat dan penggerek batang, serta mengurangi kerusakan tanaman padi karena hama tikus.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Pengendalian hama dan penyakit dengan pendekatan teknologi SRI dilakukan dengan sistem pengendalian hama dan penyakit secara terpadu (PHT), yaitu usaha pengelolaan OPT yang menggunakan beberapa cara pengendalian yang sesuai dalam satu sistem kompatibel dengan memanfaatkan dan mengelola unsur-unsur dalam agroekosistem (seperti: matahari, tanaman, mikroorganisme, air, oksigen, dan musuh alami) sebagai alat pengendali hama dan penyakit tanaman. Sehingga, pengendalian organisme pengganggu tanaman dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida nabati, pestisida biologi, dan agensia hayati.

Pemanenan
Penanganan panen dan pasca panen padi meliputi beberapa tahap kegiatan yaitu: penentuan saat panen, pemanenan, penumpukan sementara di lahan sawah, pengumpulan padi di tempat perontokan, perontokan, pengeringan gabah, pengemasan dan penyimpanan gabah, penggilingan, pengemasan dan penyimpanan beras.
Penentuan saat panen merupakan tahap awal dari kegiatan penanganan pasca panen padi. Ketidaktepatan dalam penentuan saat panen dapat mengakibatkan kehilangan hasil yang tinggi dan mutu gabah/beras yang rendah. Penentuan saat panen dapat dilakukan berdasarkan pengamatan visual dan pengamatan teoritis.
1. Pengamatan Visual. Pengamatan visual dilakukan dengan cara melihat kenampakan padi pada hamparan lahan sawah. Berdasarkan kenampakan visual, umur panen optimal padi dicapai apabila 90 sampai 95 persen butir gabah pada malai padi sudah berwarna kuning atau kuning keemasan serta malai berumur 30 – 35 hari setelah berbunga merata. Padi yang dipanen pada kondisi tersebut akan menghasilkan gabah berkualitas baik sehingga menghasilkan rendemen giling yang tinggi.
2. Pengamatan Teoritis. Pengamatan teoritis dilakukan dengan melihat deskripsi varietas padi dan mengukur kadar air dengan moisture tester. Berdasarkan deskripsi varietas padi, umur panen padi yang tepat adalah 30 sampai 35 hari setelah berbunga merata atau antara 135 sampai 145 hari setelah tanam. Berdasarkan kadar air, umur panen optimum dicapai setelah kadar air gabah mencapai 22 – 23 persen pada musim kemarau, dan antara 24 – 26 persen pada musim penghujan.
Sumber: Diolah dari berbagai sumber.