Beternak ikan nila tentunya membutuhan biaya pakan
untuk ikan sangatlah tinggi.
Kebutuhan pakan bisa mencapai 50% – 60% dibandingkan biaya pembelian
benih yang hanya berkisar 10% – 20% saja.
Meskipun harga benih mengalami kenaikan, sebenarnya hal itu tidak
menjadi masalah pada budidaya nila segment pembesaran, selama peternak
bisa membuat pakan alternatif sendiri.
Banyak cara untuk mendapatkan pakan alternatif di sekitar kita. Salah satunya menggunakan kotoran ternak ayam potong atau petelur. Selain itu, pakan sentrat ayam dari atas kandang banyak yang berjatuhan, bercampur dengan kotoran ayam dan terkadang sudah ada belatungnya, ditambah lagi dengan sentrat yang tentunya mengandung nutrisi untuk pertumbuhan.
Kalau dihitung secara cermat, dengan biaya Rp.3000 mendapatkan kotoran ayam sekitar 30kg, berarti biaya per kg hanya Rp.100. Meskipun beberapa sumber menyebutkan bahwa penggunaan pakan alternatif dari kotoran hewan membutuhkan 1,5 – 2 kali lipat dibandingkan pelet, maka jika 2 kali lipat berarti biaya menjadi Rp.200/kg.Ditambah biaya fermentasi sekitar Rp.350 per kg kotoran. Jumlah Total = Rp. Rp.550/kg Sangat murah bukan ?
Fungsi fermentor dalam fermentasi ini selain sebagai pengurai, juga dapat menghilangkan bau menyengat pada kotoran ayam potong.
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
- Masukkan kotoran ayam ke dalam bak/timba sebanyak 10kg
- Campurkan fermentor sebanyak 100 ml dengan air sebanyak 5 liter.
- Siramkan pada kotoran ayam hingga merata dan lembab agak basah.
- Jika pada awal memang sudah ada belatungnya, wadah tidak perlu ditutup rapat, cukup dibiarkan saja hingga 5 hari.
- Jika belum ada belatung, wadah ditutup rapat hingga 5 hari baru kemudian dibuka agar lalat bertelur dan muncullah maggot atau belatung.
- Pakan Fermentasi kotoran ayam siap diberikan ke ikan nila.
Untuk fermentor bisa menggunakan Em4 atau produk fermentor kami. Silahkan memesan melalui kontak kami.
sebagian bersumber: Mahakam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar